Image source : http://therealmenofnewyork.blogspot.com/2015/07/promo-harga-tiket-dufan-terbaru-juli.html |
Tiket Promo Duffan Ancol Terbaru Oktober - November 2015 Pertama kali ke Dufan adalah saat remaja tahun 1985. Semua wahana coba dinaiki. Pokoknya seru abis.
Anehnya ketika naik wahana yang "seram-seram" macam Ontang-anting,
Alap-alap dan Ombang-ambing (waktu itu belum ada Halilintar dsbnya),
saya tidak bisa teriak. Sebenarnya takut juga ketika berada di atas
ketinggian, tapi mau menjerit malah tidak terdengar suaranya. Jadi cuma
sesekali buka mulut dan kemudian tutup mulut, begitu terus, sementara
mata berusaha tetap melihat ke segala arah.
Kemudian berikutnya ketika sudah jadi mahasiswa, tahun 1990. Kembali jalan-jalan ke Dufan. Ceritanya setelah Ujian Akhir, untuk menghilangkan "stress otak" saya mengajak teman-teman pergi ke Ancol. Jadilah kami pergi beramai-ramai naik angkutan umum dari Rawamangun. Sama seperti yang pertama, semua wahana dinaiki. Kali ini ada wahana Burung Condor dan Halilintar ! Saya pun ikut naik, dan yang paling seru adalah Halilintar. Dan lagi-lagi saya tidak bisa menjerit, tapi begitu kereta menukik ke bawah, otomatis kepala tertunduk dan selanjutnya tertunduk terus sampai menjelang selesai. Celakanya, teman saya begitu turun langsung muntah ! OMG, saya cuma bisa bersyukur tidak ikut muntah.
Tiket Promo Duffan Kali ini ada rekreasi ke Ancol. Lagi-lagi Dufan yang jadi tujuan. Saya pun ikut berbagai wahana. Salah-satu wahana yang baru adalah Arung Jeram. Saya lihat banyak anak-anak setelah naik Arung Jeram jadi basah bajunya. Sebagai guru, saya tidak mau ikut basah juga (maklum biar tetap kelihatan wibawa, gitu, padahal sih karena gak bawa baju ganti). Saya pun memperhatikan satu demi satu anak-anak yang duduk di bagian mana yang bajunya tidak basah. Ternyata anak-anak yang duduk di bagian kanan (dari penglihatan saya tentunya, kalau tidak salah) adalah yang tidak terkena semburan air. Maka saat bagian saya untuk naik ban besar, saya pun memilih duduk yang bagian kanan. Alhasil, alhamdulillah saya pun selamat dan hanya bisa tertawa-tawa menyaksikan murid saya basah kuyup kena semburan air. (Duh, maaf ya nak, gurumu curang).
Kemudian berikutnya ketika sudah jadi mahasiswa, tahun 1990. Kembali jalan-jalan ke Dufan. Ceritanya setelah Ujian Akhir, untuk menghilangkan "stress otak" saya mengajak teman-teman pergi ke Ancol. Jadilah kami pergi beramai-ramai naik angkutan umum dari Rawamangun. Sama seperti yang pertama, semua wahana dinaiki. Kali ini ada wahana Burung Condor dan Halilintar ! Saya pun ikut naik, dan yang paling seru adalah Halilintar. Dan lagi-lagi saya tidak bisa menjerit, tapi begitu kereta menukik ke bawah, otomatis kepala tertunduk dan selanjutnya tertunduk terus sampai menjelang selesai. Celakanya, teman saya begitu turun langsung muntah ! OMG, saya cuma bisa bersyukur tidak ikut muntah.
Tiket Promo Duffan Kali ini ada rekreasi ke Ancol. Lagi-lagi Dufan yang jadi tujuan. Saya pun ikut berbagai wahana. Salah-satu wahana yang baru adalah Arung Jeram. Saya lihat banyak anak-anak setelah naik Arung Jeram jadi basah bajunya. Sebagai guru, saya tidak mau ikut basah juga (maklum biar tetap kelihatan wibawa, gitu, padahal sih karena gak bawa baju ganti). Saya pun memperhatikan satu demi satu anak-anak yang duduk di bagian mana yang bajunya tidak basah. Ternyata anak-anak yang duduk di bagian kanan (dari penglihatan saya tentunya, kalau tidak salah) adalah yang tidak terkena semburan air. Maka saat bagian saya untuk naik ban besar, saya pun memilih duduk yang bagian kanan. Alhasil, alhamdulillah saya pun selamat dan hanya bisa tertawa-tawa menyaksikan murid saya basah kuyup kena semburan air. (Duh, maaf ya nak, gurumu curang).
Sumber :
No comments:
Post a Comment